SLEMAN – Bidang Keagamaan BPPH Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) menyelenggarakan kegiatan Bedah Kurikulum Keagamaan untuk tiga mata pelajaran inti: Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Al-Qur’an (PAQ), dan Bahasa Arab. Kegiatan ini berlangsung sejak 14 Mei hingga 18 Juni 2025 dan melibatkan para guru agama dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari KB-TK, SD, SMP, hingga SMA. Para peserta berasal dari unit Al Azhar Sleman I, Sleman II, Bantul, dan Wonosari.
Bedah kurikulum ini merupakan langkah strategis dalam menyusun, menyelaraskan, dan menstandarkan kurikulum AQUBA (Agama, Qur’an, Bahasa Arab) di seluruh unit AYWS, demi menghadirkan pendidikan keagamaan yang menyeluruh, relevan, dan berkesinambungan.
Kegiatan diawali dengan pemaparan rencana kerja dan timeline oleh Ketua Tim Kurikulum AQUBA, M Edi Komara MPd. Dalam sesi ini, seluruh peserta diberi pemahaman mengenai pentingnya penyamaan persepsi antarpengampu mata pelajaran, serta pembagian komisi sesuai bidang keilmuan masing-masing.
Setiap komisi ditugaskan untuk melakukan review terhadap kurikulum yang sudah berjalan, dengan mempertimbangkan capaian pembelajaran, hambatan di lapangan, repetisi materi, serta integrasi antara kurikulum Yayasan Pesantren Islam (YPI) dan kurikulum nasional.
Penekanan pada Adab dan Keberkahan Ilmu
Dalam rapat fiksasi kurikulum, Wakil Ketua Bidang Keagamaan BPPH AYWS, Dr H Yogi Elia Ginanjar Lc MA, memberikan arahan penting mengenai urgensi menjaga nilai-nilai keberkahan dan keteladanan di tengah perubahan kurikulum yang semakin cepat.
“Yang lama belum tentu tidak baik. Kita perlu menjaga kebiasaan baik dari masa lalu sambil melakukan inovasi yang relevan untuk masa kini,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan perlunya penyatuan visi antarseluruh unit serta pentingnya goal setting AQUBA yang diturunkan menjadi langkah operasional nyata. Tim AQUBA, menurutnya, merupakan pionir sekaligus representasi AYWS dalam membina akhlak dan adab generasi penerus.
Ragam Dinamika Setiap Jenjang Pendidikan
Dalam sesi-sesi komisi, berbagai dinamika pendidikan di masing-masing jenjang pun mengemuka.
Jenjang KB-TK menyoroti perlunya pelatihan standarisasi Tilawati bagi guru serta strategi evaluasi ulang tahsin.
Jenjang SD mengusulkan penggunaan rapor adab sebagai alternatif pengganti rapor P5, serta mengembangkan pembelajaran Bahasa Arab yang menyenangkan lewat lagu dan permainan.
Jenjang SMP dan SMA fokus pada penyelarasan kurikulum YPI dengan kurikulum dinas, serta penguatan literasi Al-Qur’an di semester awal jenjang SMA untuk mendukung pembelajaran tafhim dan pembentukan karakter keislaman siswa.
Menuju Kurikulum AQUBA yang Adaptif dan TerintegrasiRangkaian kegiatan ditutup dengan sesi fiksasi kurikulum yang dihadiri seluruh anggota komisi di Ruang Meeting Yayasan. Hasil bedah kurikulum ini akan menjadi acuan bersama dalam penerapan kurikulum AQUBA yang lebih terstruktur, integratif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Ke depan, kegiatan ini akan dijadikan agenda tahunan sebagai bagian dari evaluasi dan pengembangan berkelanjutan kurikulum keagamaan di lingkungan AYWS. Diharapkan, melalui standarisasi dan penyatuan visi ini, seluruh unit dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kuat dalam adab, akhlak, serta pemahaman keislaman yang mendalam. (Edi Komara)