SLEMAN – Bidang Kesekretariatan Badan Pengelola dan Pelaksana Harian (BPPH) Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) menggelar Sosialisasi Program Kerja Kesekretariatan di Auditorium Al Hafidh Kampus 1 AYWS, Rabu (24/9/2024). Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam menyatukan langkah dan visi seluruh unit pendidikan, boarding, dan pondok pesantren di bawah naungan AYWS.
Acara diikuti oleh para kepala satuan pendidikan, manajer boarding, manajer pondok pesantren, serta humas dari seluruh kampus AYWS di Sleman, Bantul, dan Wonosari. Hadir pula Ketua Yayasan Asram sekaligus Ketua BPPH AYWS Drs HA Hafidh Asrom MM dan Wakil Ketua Bidang Kesekretariatan BPPH AYWS Drs H Bashori Muhammad MM. Kehadiran para pimpinan ini menunjukkan komitmen kuat dalam memastikan program-program kesekretariatan berjalan selaras dengan tujuan besar AYWS.
Dalam sambutannya, Hafidh Asrom menegaskan bahwa salah satu fokus utama saat ini adalah program Penerimaan Murid Baru (PMB). Ia menyampaikan bahwa hingga tahun 2030, AYWS menargetkan ketersediaan kursi sebanyak 6.796 untuk seluruh unit pendidikan. Rinciannya, Kampus Sleman 1 menyiapkan 2.000 kursi, Sleman 2 sebanyak 3.000 kursi, Bantul 1.000 kursi, dan Wonosari 796 kursi.
Menurut Hafidh, keberhasilan PMB tidak hanya bergantung pada tim tertentu, tetapi membutuhkan keterlibatan seluruh guru dan karyawan. “Semua harus ikut serta. Setiap guru dan karyawan bisa berkontribusi mendatangkan murid baru. Nantinya usaha tersebut akan mendapat penghargaan atau reward dari BPPH maupun unit sekolah masing-masing,” ujarnya.
Hafidh juga mengingatkan pentingnya membangun jejaring dan menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang selama ini memiliki kedekatan dengan AYWS. Ia meminta para guru dan karyawan untuk aktif berkomunikasi dengan alumni, orang tua murid, pejabat atau mantan pejabat, serta kalangan pengusaha. “Catat nomor handphone mereka, jalin komunikasi yang baik. Buatkan juga video-video testimoni tentang AYWS agar lebih dikenal masyarakat luas,” tambahnya.
Lebih jauh, ia mengusulkan agar unit-unit sekolah dapat memanfaatkan kekuatan media sosial dalam mendukung promosi. Hafidh bahkan memberikan ide kreatif berupa pemberian hadiah bagi relasi yang media sosialnya memiliki pengikut terbanyak dan bersedia membantu menyebarkan informasi tentang AYWS.
Tak hanya itu, Hafidh meminta setiap unit sekolah, boarding, dan pondok pesantren untuk menyusun catatan prestasi akademik maupun non-akademik yang pernah diraih. Menurutnya, publikasi prestasi merupakan cara efektif untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di AYWS. “Hal ini penting agar masyarakat mengetahui betapa banyaknya prestasi AYWS,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hafidh juga memaparkan program baru berupa pemasangan mini baliho AYWS di 127 titik yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa. Program ini ditujukan untuk mengenalkan AYWS secara lebih luas di tengah masyarakat sekaligus sebagai upaya mendukung pencapaian target PMB.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kesekretariatan BPPH AYWS Drs H Bashori Muhammad MM menambahkan bahwa tugas para kepala satuan pendidikan, guru, dan karyawan memang tidak ringan. Menurutnya, kerja sama, konsistensi, dan semangat bersama akan sangat menentukan keberhasilan PMB. “Semoga ke depan PMB bisa meningkat dan sesuai dengan harapan,” katanya.
Sosialisasi Program Kerja Kesekretariatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi antarunit di lingkungan AYWS. Dengan target besar hingga 2030, BPPH optimistis seluruh program yang telah dicanangkan dapat tercapai apabila seluruh komponen bekerja bersama dengan komitmen yang sama. (Chaidir)