BANTUL – SMP Islam Al Azhar 66 Bantul mengadakan acara pemahaman lintas budaya yang sangat berharga. Kegiatan dibantu oleh penerjemah, Rike Dwi Santari SS guru Bahasa Inggris SMP Islam Al Azhar 66 Bantul, dan menghadirkan pembicara utama Prof James Cohen PhD dari Northern Illinois University.
Prof James datang bersama Ms Teresa dan istrinya, Ms Lady, untuk menjelaskan materi tentang budaya serta perbedaan budaya di hadapan para murid. Sesi ini dirancang untuk meningkatkan wawasan siswa tentang pentingnya memahami dan menghargai budaya lain.
Selama sesi, para murid sangat aktif dalam tanya jawab. Ketika Prof James menanyakan apakah budaya suatu daerah bisa lebih unggul dibandingkan budaya daerah lain, salah satu siswa kelas 7, Zahwa, menjawab, “Tidak bisa, karena tiap budaya di daerah lain berbeda-beda.” Jawaban Zahwa mendapatkan pujian langsung dari Prof James, yang kemudian memberikan tepuk tangan kepada Zahwa sebagai bentuk apresiasi atas jawaban yang cerdas tersebut.
Kegiatan ini menunjukkan partisipasi aktif siswa dalam memahami konsep pemahaman lintas budaya.
Selanjutnya, Nurul Fatimah MPd bertanya kepada Ms Teresa tentang fokus pengajarannya di universitas. Ms Teresa menjelaskan bahwa ia mengajar manajemen pendidikan, terutama bagaimana membantu kepala sekolah dalam mengelola sekolah. Selain itu, Ms Teresa juga memiliki sekolah di Kenya yang mendukung pengelolaan pendidikan di tingkat global. Jawaban ini memberikan wawasan tambahan tentang peran penting manajemen dalam pendidikan.
Pertanyaan berikutnya datang dari Hanif Alfarizi, yang bertanya kepada Prof James tentang daerah atau negara yang memiliki budaya mirip dengan Indonesia. Prof James menjawab bahwa Sri Lanka adalah negara yang memiliki budaya yang hampir sama dengan Indonesia, terutama dalam hal keramahan dan senyuman.
“Orang-orang di Sri Lanka sangat ramah dan suka tersenyum, mirip dengan orang-orang di Indonesia,” ungkap Prof James menegaskan persamaan budaya yang ada.
Acara diakhiri dengan kesimpulan dari materi yang telah dibahas dan sesi foto bersama. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman budaya di kalangan murid, tetapi juga mempererat hubungan antarbudaya melalui diskusi yang mendalam. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan siswa dapat lebih menghargai perbedaan dan membangun sikap toleransi yang kuat. Semua peserta merasa terinspirasi dan siap menerapkan pelajaran yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari mereka. (Nurul Fatimah)