Intelektual Muda Berkarya. Hasil Penelitian Siswa SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Kantongi Sertifikat HAKI

SLEMAN – Di tengah arus digitalisasi dan transformasi pendidikan, SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta tampil menjadi salah satu sekolah yang berhasil memupuk semangat ilmiah siswanya secara konsisten. Bukti nyatanya terlihat dari tim Karya Ilmiah Remaja (KIR) sekolah ini yang kian digandrungi para siswa. Tak sekadar menjadi tempat bereksperimen, tim KIR telah menjelma menjadi wadah prestisius yang memoles gagasan menjadi karya konkret, bahkan hingga meraih pengakuan hukum dan hak cipta melalui sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Sejak tahun 2023, minat siswa untuk bergabung dalam KIR mengalami peningkatan signifikan. Hal ini seiring dengan bertumbuhnya jumlah prestasi yang berhasil diukir dalam berbagai lomba karya ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional. Menjelanjang tahun ajaran baru 2025/2026 sudah ada 80 siswa yang menyatakan minatnya untuk masuk dalam tim KIR.

Sementara itu, beberapa karya sudah memperoleh Surat Pencatatan Ciptaan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI — sebuah capaian yang tak bisa dianggap remeh.

Koordinator KIR SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, Fopriyan Wijoyo Mulyopratikno MPd, mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu dua tahun terakhir sejak dirinya dipercaya memimpin tim KIR, tercatat 76 hasil penelitian ilmiah berhasil diproses secara sistematis, ketat, dan terukur.

“Setiap penelitian siswa harus melalui serangkaian prosedur yang ketat dan terarah, termasuk memastikan orisinalitas dan kebaruan ide,” ujar Riyan, panggilan akrab Fopriyan, saat diwawancarai Senin (16 Juni 2025).

Dimulai dari VOSviewer hingga Jurnal Scopus

Dalam proses awal, para siswa tidak langsung menulis proposal, melainkan diajak untuk mengenali peta riset global. Mereka menggunakan aplikasi VOSviewer, sebuah perangkat lunak berbasis data besar (big data) yang memungkinkan pengguna mengevaluasi sejauh mana suatu topik telah diteliti secara intensif atau masih memiliki celah kebaruan.

Baca Juga  Pesan Menyentuh Bunda Siti Iringi Akhirussanah SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta

“Dengan VOSviewer, siswa bisa melihat apakah penelitian yang ingin diambil sudah jenuh atau masih terbuka untuk dikembangkan. Ini penting untuk menghindari plagiarisme dan menjaga orisinalitas,” jelas Riyan.

Setelahnya, para siswa wajib membaca minimal 10 jurnal ilmiah bereputasi, khususnya dari database Scopus. Beberapa siswa bahkan mampu membaca hingga 25 jurnal, menunjukkan antusiasme dan ketekunan mereka dalam menyelami dunia penelitian secara mendalam.

“Membaca jurnal itu menjadi syarat wajib, karena dari sanalah mereka mulai membangun kerangka berpikir ilmiah,” tambahnya.

Bimbingan Intensif dan Anti Plagiarisme

Setelah riset awal selesai, siswa akan mendapatkan bimbingan intensif dari guru-guru pendamping KIR. Mereka dilatih menulis laporan penelitian dengan metode ilmiah yang baku. Riyan menegaskan bahwa seluruh karya harus bebas dari unsur plagiarisme dan wajib orisinil dari pemikiran siswa.

“Ini adalah garis merah kami. Tidak boleh ada satu pun karya yang hasil jiplakan. Kami ingin melatih integritas dan tanggung jawab intelektual sejak dini,” tegasnya.

Beberapa karya siswa telah tercatat resmi oleh negara. Di antaranya:

  • Aishah Alifah Dzatil Izzah & Amelinda Maharani: Tower Pirolisis Dua Fraksinasi (TP2F), alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar. HAKI diumumkan 2 Mei 2025.
  • Athallah Ahmad Rashad & Renata Louise Alexandra Pattinusa: Katharsis Air Filter Device (KAFD) dengan adsorben arang aktif. HAKI diumumkan 23 April 2024.
  • Airlangga Arifin Kumalanom, Septa Darmawan, Alya Humaira Baldin, Dhafin Rasya Sabila dkk: PAVELO, inovasi pengganti agregat halus pada paving block dari limbah plastik. HAKI diumumkan 11 Juni 2025.
  • Athallah Ahmad Rashad & Muhammad Hanafi Ibadurrahman: Katharsis Air Filter Device V2 (KAFD V2) dengan adsorben arang aktif dan zeolit. HAKI diumumkan 2 Mei 2025.
  • Rifa Kamil Rabbani, Khansa Noura dkk: Aplikasi Android Pradnya Caraka untuk meningkatkan kosakata bahasa Jawa siswa multikultural. HAKI diumumkan 2 Mei 2025.
Baca Juga  End of Year Celebration, Panggung Semangat Berkarya SD Islam Al Azhar 59 Wonosari

Semua karya tersebut telah mendapat Surat Pencatatan Ciptaan dari Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri, Ditjen Kekayaan Intelektual, yang ditandatangani langsung oleh Agung Damar Sasongko SH MH. Surat ini menjamin perlindungan hak cipta seumur hidup pencipta dan 70 tahun setelah wafatnya pencipta.

Sertifikat Komisi Etik Jadi Syarat Olimpiade

Menariknya, sebelum mengikuti kompetisi ilmiah, siswa SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta juga dibekali dengan sertifikat Komisi Etik Penelitian, yang diperoleh melalui kerja sama dengan perguruan tinggi. Ini menunjukkan bahwa karya mereka tidak hanya orisinil, namun juga sudah melalui prosedur yang etis dan ilmiah.

“Sertifikat Komisi Etik dan Surat Pencatatan Ciptaan selalu kami lampirkan saat mengirimkan siswa ke lomba atau olimpiade penelitian, baik skala nasional maupun internasional,” terang Riyan yang saat ini sedang melanjutkan program doktoral (S3) Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Penelitian sebagai Jalan Hidup

Lebih dari sekadar prestasi, aktivitas penelitian di SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta telah menjadi bagian dari gaya hidup akademik siswa. Tak sedikit lulusan tim KIR yang melanjutkan studi di jurusan sains dan teknologi di perguruan tinggi favorit, baik di dalam maupun luar negeri. Mereka juga membawa serta budaya berpikir kritis dan semangat memecahkan masalah yang tertanam sejak dini melalui KIR.

Atmosfer akademik yang positif ini menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya berperan sebagai tempat belajar, namun juga menjadi inkubator ide dan inovasi. Kegiatan KIR SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta menjadi cermin nyata bahwa generasi muda Indonesia bisa melahirkan karya besar, orisinil, dan diakui dunia — asal diberikan ruang, bimbingan, dan kepercayaan. (Chaidir)