KULONPROGO – Senin, 6 Januari 2025, udara sejuk khas pegunungan Girimulyo menyelimuti Kapanewon kecil di Kabupaten Kulonprogo. Di halaman Kantor Urusan Agama (KUA) Girimulyo, suasana berbeda terasa. Beberapa orang, wajah mereka memancarkan harapan, berkumpul dengan penuh antusias. Hari itu, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Yogyakarta akan mentasyarufkan program “Berbagi Sembako Kebahagiaan” untuk 20 warga kurang mampu (dhuafa).
Kepala LAZ Al Azhar Perwakilan Yogyakarta Muchlas Madani, bersama Kepala KUA Girimulyo Ahmad Wardani menyambut para penerima manfaat. Tas-tas sembako berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan makanan kaleng, tersusun rapi, siap untuk dibagikan.
“Program ini adalah bentuk kerja sama LAZ Al Azhar Pusat dengan Kementerian Agama. Kami menghimpun dana dari para Muzaki, dan KUA membantu kami menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” ujar Muchlas.
Setelah pembagian sembako selesai, suasana berubah lebih hangat. Muchlas di dihadapan para penerima manfaat menjelaskan tentang program lain yang juga penting: Qordul Hasan, atau Pinjaman Kebajikan. Para penerima manfaat terlihat penasaran.
“Bapak dan Ibu, program Qordul Hasan ini berbeda dari pinjaman yang biasanya. Tidak ada bunga sama sekali. Misalnya, jika meminjam satu juta rupiah, maka yang dikembalikan tetap satu juta rupiah,” jelas Muchlas.
Ia melanjutkan, skema ini bukan hanya tentang membantu, tapi juga membangun solidaritas. Qordul Hasan diberikan kepada kelompok kecil, di mana anggotanya saling membantu. Jika ada anggota kelompok yang berhasil, maka ia memiliki tanggung jawab untuk mendukung anggota lainnya.
“Pengembaliannya juga fleksibel, disesuaikan dengan kemampuan. Dan kami dari LAZ Al Azhar akan melakukan supervisi rutin agar program berjalan baik,” tambahnya.
Setelah sesi tanya jawab singkat, beberapa penerima manfaat tampak mendiskusikan peluang untuk mencoba Qordul Hasan.
Diskusi pun selesai, wajah para penerima manfaat dihiasi senyum lebar, bukan hanya karena mereka membawa pulang sembako, tetapi juga harapan baru untuk kehidupan yang lebih baik. (Chaidir)