SLEMAN – Waktu masih pagi ketika para karyawan Asram Furniture mulai berdatangan ke gedung utama di kawasan Pandega, Sleman. Meski hari Sabtu, tidak tampak wajah letih. Justru rona khidmat dan semangat menyelimuti setiap langkah mereka. Hari itu, Sabtu Pahing, mereka mengikuti agenda rutin yang telah dilaksanakan selama lebih 40 tahun yakni Mujahadah, sebuah ritual spiritual yang telah menjadi denyut nadi dan ruh usaha Asram Furniture sejak awal berdiri.
Duduk bersila di lantai gedung Asram Furniture para peserta menyatu dalam suasana tenang. Alunan dzikir dipimpin oleh Ustadz Muhammad Iqbal Ghozali, membelah pagi yang sejuk dengan lantunan doa dan permohonan ampun kepada Allah SWT. Di antara para peserta, tampak sosok pendiri Asram Furniture, Drs HA Hafidh Asrom MM, yang tak pernah absen memimpin dengan teladan sejak mujahadah ini pertama kali digelar — ketika toko masih berukuran kecil di kawasan Terban, Yogyakarta, pada awal 1980-an.
Kini, lebih 40 tahun kemudian, toko itu telah menjelma menjadi salah satu usaha furniture terkemuka di DIY, dan bahkan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan dan dakwah melalui Yayasan Asram dan Al Azhar Yogyakarta. Namun, yang tidak berubah adalah komitmen spiritual yang menyatu dalam denyut usaha — mujahadah yang terus berlangsung setiap Sabtu Pahing.
Spirit Mujahadah: Jalan Ruhani Menuju Ridha Ilahi
Dalam sambutannya, Hafidh Asrom menyampaikan makna mendalam dari kegiatan mujahadah ini. Ini bukan sekadar tradisi, tapi ruh dari usaha. Mujahadah adalah upaya menyelaraskan langkah dengan kehendak Allah. “Semoga dengan mujahadah, segala usaha diberi keberkahan dan jalan keluar dari setiap kesulitan,” ungkap Hafidh, penuh keteduhan.
Secara harfiah, mujahadah berarti perjuangan sungguh-sungguh. Dalam konteks spiritual Islam, ini adalah perjuangan batin melawan hawa nafsu dan penyakit hati seperti malas, riya, iri hati, cinta dunia yang berlebihan, serta melatih diri dalam ibadah seperti zikir, shalat malam, dan tilawah Al-Qur’an.
Mujahadah adalah syarat awal bagi seorang salik (penempuh jalan spiritual) untuk melangkah menuju kedekatan dengan Allah SWT. Mujahadah adalah bentuk perjuangan batin yang paling berat, tapi juga paling mulia. Siapa yang bersungguh-sungguh, maka Allah akan bukakan jalan-jalan kebaikan.
Transformasi Asram Furniture dari toko kecil di Terban menjadi perusahaan besar di Pandega adalah kisah panjang yang tidak hanya diisi oleh kerja keras duniawi, tetapi juga dilandasi oleh ikhtiar batin melalui mujahadah. Saat usaha masih kecil dan pendapatan belum besar, kegiatan mujahadah justru menjadi tonggak utama untuk mencari petunjuk Ilahi.
“Lewat mujahadah, kami mohon diberi jalan. Ajaibnya, pintu-pintu solusi selalu terbuka, kadang dari arah yang tak terduga,” kenang Hafidh.
Bunda Eni Yustini SE, Pembina Yayasan Asrom, yang juga hadir dalam acara tersebut, terlihat khusuk dalam mujahadah dan menjadikan momen membangun kekuatan batin keluarga besar Asram.
Tahun Puncak dan Tonggak Sejarah Baru
Kegiatan mujahadah kali ini juga terasa istimewa karena menjadi awal dari serangkaian momentum besar di tahun 2025. Hafidh Asrom mengumumkan bahwa tahun ini menjadi puncak kegiatan 20 Tahun Al Azhar Yogyakarta. Tidak hanya refleksi atas dua dekade dedikasi pendidikan, tapi juga momentum melompat lebih tinggi.
Rencana besar akan dilaksanakan: pembangunan laboratorium entrepreneur, laboratorium leadership, laboratorium alam, driving range, dan laboratorium big data. Semua itu bukan hanya fasilitas fisik, tetapi cerminan visi besar membentuk generasi unggul yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.
“Semua ini adalah hasil berkahnya dari mujahadah. Kami yakin bahwa ketika kita niatkan usaha sebagai ibadah dan memperkuat hubungan dengan Allah, maka keberhasilan bukan hal yang mustahil,” ujar Hafidh dengan mata berkaca.
Mujahadah dan Warisan Spiritual Dunia Usaha
Di tengah dunia usaha yang kian kompetitif, kisah Asram Furniture menjadi oase. Bahwa keberhasilan bukan hanya soal strategi, modal, dan pasar — tetapi juga soal integritas spiritual dan keyakinan kepada kuasa Ilahi.
Sujarwo Putra dari bidang keagamaan BPPH Al Azhar Yogyakarta yang turut hadir menegaskan bahwa mujahadah harus menjadi contoh bagi pelaku usaha lain. “Asram Furniture adalah bukti nyata bahwa spiritualitas tidak menghambat bisnis, justru menguatkannya. Ini yang harus diwariskan kepada generasi muda,” ujarnya.
Mujahadah Sabtu Pahing Asram Furniture bukanlah seremoni semata. Ia adalah napas panjang dari sebuah ikhtiar ruhani yang melekat dalam denyut usaha. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, tradisi ini adalah pengingat bahwa setiap langkah yang dimulai dengan keikhlasan, perjuangan batin, dan doa — pasti akan sampai pada tujuan yang diridhai.
Di Pandega, di bawah langit pagi Sleman, dzikir itu terus bergema. Dan di hati setiap peserta mujahadah, semoga berkah dan pertolongan Ilahi terus mengalir — tak hanya untuk hari ini, tapi untuk tahun-tahun ke depan. Usai mujahadah, diadakan sholat dhuha berjamaah untuk memohon ditingkatkan dan keberkahan rejeki.
Asram Furniture bukan hanya rumah usaha, tetapi juga rumah ruhani. Tradisi mujahadah yang berlangsung selama lebih dari empat dekade ini adalah bukti bahwa spiritualitas dan dunia usaha bisa berjalan selaras, saling menguatkan, dan menumbuhkan keberkahan bagi semua pihak. (Chaidir)