SLEMAN – Suasana hangat, haru, dan penuh kebahagiaan menyelimuti acara Milad ke-20 Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak (KB-TK) Islam Al Azhar 31 Yogyakarta yang digelar pada Sabtu, 21 Juni 2025. Diselenggarakan secara sederhana namun penuh makna, perayaan dua dekade ini menjadi momentum refleksi, nostalgia, dan tasyakur atas perjalanan panjang sebuah lembaga pendidikan yang tumbuh dengan cinta dan semangat kebersamaan.
Di gedung tempat acara berlangsung, mata-mata berbinar dan senyum-senyum tulus terlihat dari wajah para guru, karyawan, dan tamu yang hadir. Suasana semakin syahdu ketika lantunan doa tasyakur dibacakan oleh Ustadz Muhammad Shodiqin, membuka acara dengan kekhusyukan. Sejak detik itu, waktu seolah berjalan mundur, membawa semua yang hadir kembali ke tahun-tahun pertama pendirian sekolah ini.
Yang membuat acara terasa istimewa adalah hadirnya para tokoh yang berjasa sejak awal berdirinya KB-TK Islam Al Azhar 31. Tiga kepala sekolah lintas generasi—Bunda Suhartini sebagai kepala sekolah pertama, Bunda Ketut Tuti, dan Bunda Tri Damayanti (Bunda Dama) kehadirannya mencerminkan kontinuitas kepemimpinan yang harmonis.
Tak hanya mereka, hadir pula guru masa awal Bunda Iyut Ayudya, karyawan senior seperti Bunda Meri dan Bunda Dewi, hingga para petugas keamanan dan kebersihan yang telah lama mengabdi. Keakraban mereka menciptakan atmosfer kekeluargaan yang dalam dan menyentuh.
Lagu Kenangan
Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika Bunda Iyut, dengan suara penuh emosi dan gembira, mengajak semua hadirin menyanyikan lagu khas KB-TK yang dulu sering dinyanyikan bersama anak-anak. Lagu itu bukan sekadar alunan nada, melainkan potongan kenangan yang membawa hadirin pada masa-masa mendampingi anak-anak kecil dengan cinta dan kesabaran.
Bunda Iyut juga membagikan kenangan yang tak pernah ia lupakan yaitu ketika menjelang acara akhirussanah tahun 2006 harus dihadapi di tengah gempa bumi besar yang mengguncang Yogyakarta. Namun semangat mereka tak luntur.
Potong Tumpeng dan Harapan Baru
Puncak acara ditandai dengan potong tumpeng yang dilakukan Bunda Suhartini dan diberikan kepada Bunda Meri, karyawan senior dan lainnya. Tradisi ini menjadi simbol rasa syukur dan harapan agar langkah ke depan senantiasa diberkahi.
Dalam sambutannya, Bunda Dama—yang hadir dalam kapasitas terakhirnya sebagai kepala KB-TK Islam Al Azhar 31 sebelum berpindah tugas ke KB-TK 60 Internasional—menyampaikan pesan menyentuh. “Tugas kita adalah melanjutkan. Semoga semua menjadi amal jariyah,” ucapnya lirih namun penuh keteguhan.
Bunda Suhartini, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Akademik BPPH Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), tak bisa menyembunyikan rasa haru dan bangganya. Ia mengenang masa-masa awal ketika sekolah berjuang untuk meraih simpati dan kepercayaan masyarakat.
“Saat itu saya masih di Solo, lalu Bu Meri menelepon saya dan bilang, ‘Ayo ke Jogja ke KB-TK Al Azhar 31′. Saya sempat ragu, tapi Bu Meri meyakinkan bahwa sekolah ini akan berdiri. Dan nyatanya, sekarang sudah 20 tahun,” tuturnya.
Ia pun memberi apresiasi khusus kepada Bunda Meri yang sejak awal menjadi ‘jantung logistik’ sekolah yang banyak mengurus keperluan sekolah, guru, dan karyawan dan hal-hal teknis yang tampak sepele namun sangat krusial.
“Saat awal banyak tantangan, bahkan soal seragam pun jadi masalah. Ada yang kekecilan dan lainnya. Tapi kita belajar dari sana, membangun aturan, dan memperkuat teamwork,” ujarnya sambil mengenang masa-masa itu.
Pesan untuk Generasi Penerus
Di akhir acara, Bunda Suhartini menyampaikan pesan yang menggugah hati. “Bangunlah kepercayaan orang tua dengan kerja hati. Jadilah idola anak-anak. Pendekatan dengan hati,. Dan yang paling penting kuatkan teamwork. Jangan lupa, semua yang kita lakukan insyaAllah jadi amal jariyah.”
Ia juga mengajak semua guru dan karyawan untuk tidak puas dengan capaian masa lalu. “Kita harus ikuti zaman. Dunia berubah, tapi hati yang tulus dan semangat melayani tidak boleh berubah.”
Dua Dekade, Seribu Cerita
Milad ke-20 bukan sekadar ulang tahun. Ia adalah perayaan dari ribuan hari penuh tawa anak-anak, ribuan pelukan perpisahan saat lulus, dan ribuan doa dari guru-guru yang mencintai tugasnya dengan sepenuh hati. KB-TK Islam Al Azhar 31 Yogyakarta bukan hanya bangunan pendidikan, tetapi rumah bagi banyak kenangan.
Dua puluh tahun adalah perjalanan panjang. Namun semangat cinta, pengabdian, dan kebersamaan membuatnya terasa sekejap—karena semuanya dilakukan dengan hati.
Dan kini, dengan semangat yang sama, generasi baru para pendidik dan karyawan melangkah ke dekade selanjutnya. Melanjutkan tugas, menjaga semangat, dan mewariskan cinta. Agar kelak, pada Milad ke-40, cerita hari ini bisa dikenang lagi—dengan air mata haru dan syukur yang sama. (Chaidir)