WONOSARI – Suasana haru dan penuh sukacita mewarnai lingkungan SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari Full Day Boarding School, Kamis (19/6/2025). Hari itu menjadi momen istimewa bagi para santri dan wali murid—penerimaan rapor akhir tahun ajaran 2024/2025 sekaligus awal liburan panjang yang dinanti-nantikan.
Sejak pagi, para orang tua dari berbagai daerah seperti Temanggung, Magelang, Bantul, Gorontalo, Jayapura, hingga Batam, berdatangan ke kampus pesantren. Mereka datang membawa kerinduan dan rasa bangga yang mendalam terhadap putra-putri mereka.
Lebih dari sekadar mengambil rapor, para wali murid diajak untuk berdiskusi bersama wali kelas serta para musyrif dan musyrifah. Selain itu, mereka juga disuguhkan penampilan spesial dari para santri yang memperdengarkan lantunan ayat suci Alquran—sebuah wujud pencapaian spiritual yang tak terpisahkan dari perkembangan akademik dan karakter para siswa selama menjalani kehidupan pesantren.
Suasana semakin khidmat saat para santri bersama orang tua mereka sowan ke kediaman pengasuh pondok, Kiai Salim Nabhan SPd. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan nasihat mendalam agar para santri tetap menjaga amalan dan kedisiplinan meski berada di luar lingkungan pondok. Kiai Salim juga memberikan tantangan positif kepada para santri untuk mengisi masa liburan dengan kegiatan bermanfaat.
“Gunakan libur ini untuk menjadi versi terbaik dari diri kalian. Masaklah untuk keluarga, bantu kelola media sosial usaha orang tua secara bijak, atau ajarkan ilmu yang kalian miliki di TPA sekitar rumah,” pesan Kiai Salim dengan penuh kehangatan.
Ajakan tersebut langsung disambut antusias oleh para santri. Beberapa di antaranya bahkan telah merancang rencana liburan, mulai dari belajar memasak hingga menjadi relawan pengajar di TPA lingkungan mereka.
Salah satu wali santri, Anton, ayah dari Adinda Zahra Rimayanti, mengungkapkan kebanggaannya atas perkembangan anaknya selama menempuh pendidikan di pondok.
“Selama hampir dua tahun ini, saya menyaksikan perubahan luar biasa. Ananda jadi lebih tenang, lebih memahami nilai adab, dan juga makin kreatif. Ia bahkan sempat dipercaya membuat desain box snack untuk sekolah,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Hari itu bukan sekadar tentang pembagian rapor atau awal liburan. Lebih dari itu, merupakan momen panen nilai, refleksi perjalanan, dan pertemuan hangat yang sarat makna. Liburan pun menjadi waktu untuk tumbuh, bukan berhenti. Untuk menjadi lebih baik, bukan jeda semata. (Anis Safitri)