SLEMAN — Sebagai bagian dari upaya membangun jejaring global dan memperkuat kualitas pendidikan internasional, Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) menandatangani perjanjian kerja sama internasional dengan Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat, pada Senin (21 Juli 2025). Acara berlangsung di Ruang Teater Tower 1, Kampus Sleman 2 AYWS, dengan suasana hangat, penuh semangat kolaborasi antarnegara.
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Yayasan Asram, Drs HA Hafidh Asrom MM, mewakili AYWS, dan Prof James Cohen, Professor of ESL/Bilingual Education dari NIU. Perjanjian ini menandai komitmen kedua institusi dalam mengembangkan kemitraan di bidang pendidikan, termasuk di antaranya penguatan kurikulum bilingual, program pertukaran tenaga pengajar, pertukaran pelajar, serta kolaborasi dalam penelitian pendidikan.
Turut hadir dalam acara tersebut Stephen M Tonks PhD, Professor of Educational Psychology dari NIU, yang juga menjadi bagian dari delegasi resmi universitas ternama di negara bagian Illinois tersebut. Selain para profesor, rombongan NIU juga terdiri dari mahasiswa program pendidikan bilingual dan psikologi pendidikan yang sedang mengikuti program internasional di Yogyakarta. Mereka adalah Brianna, Daisy, Carolin, Emina, Eddie, Nina, dan Bryan. Kehadiran para mahasiswa ini menjadi bukti nyata dari semangat pembelajaran lintas budaya dan pengalaman internasional yang menjadi ciri khas pendidikan masa depan.
Dalam sambutannya, Prof James Cohen menyatakan kekaguman mendalam terhadap Al Azhar Yogyakarta World Schools. Ia menyebut bahwa fasilitas pendidikan yang dimiliki AYWS, mulai dari ruang kelas, laboratorium, hingga gedung-gedung modern bertingkat, sangat impresif dan mencerminkan keseriusan lembaga ini dalam memajukan pendidikan berkualitas tinggi.
Dalam perbincangan di luar forum resmi, Prof James mengusulkan agar kerja sama ini tidak berhenti pada penandatanganan dokumen semata, tetapi dilanjutkan dengan program-program konkret. Salah satu usulan yang ia sampaikan adalah pertukaran tenaga pengajar. Ia menawarkan agar AYWS dapat menerima para calon guru dari NIU untuk mengajar di AYWS selama enam pekan. Para calon guru yang akan dikirim adalah mereka yang sedang melaksanakan tugas akhir di NIU dan akan membawa perspektif baru dalam pengajaran. Sementara tenaga pengajar AYWS juga diperkenankan praktik mengajar di NIU.
“Mereka tidak hanya akan belajar dari AYWS, tapi juga memberikan kontribusi dengan mengajar, berbagi metode, dan membangun dialog lintas budaya. Ini akan memperkaya pengalaman belajar bagi siswa maupun guru di sini,” ujar Prof James.
Ketua Yayasan Asram, Drs HA Hafidh Asrom MM, menyambut dengan tangan terbuka gagasan tersebut. Ia menyatakan bahwa sejak awal AYWS memang dirancang bukan hanya sebagai lembaga pendidikan berstandar nasional, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran global yang membuka diri terhadap perkembangan dunia luar.
“Dengan kemitraan ini, AYWS semakin menegaskan posisinya sebagai sekolah berwawasan dunia. Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi yang bermakna, dan kami yakin kerja sama ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi guru, siswa, bahkan komunitas pendidikan yang lebih luas,” ungkapnya.
Untuk kerja sama yang saat ini sedang berlangsung akan berakhir pada 12 Agustus 2025 nanti, kolaborasi antara AYWS dan NIU mencakup berbagai inisiatif pendidikan, termasuk pelatihan guru dalam pendekatan pembelajaran aktif dan berbasis psikologi positif, pengembangan media pembelajaran, serta riset tentang tantangan dan peluang pendidikan bilingual di Asia Tenggara.
Selama berada di AYWS, para mahasiswa NIU juga melakukan observasi langsung terhadap sistem pembelajaran di kelas, berdialog dengan para guru, dan berinteraksi dengan siswa. Mereka mengaku terkesan dengan
Acara penandatanganan ditutup dengan saling tukar cenderamata, foto bersama seluruh peserta yang hadir, dan keliling Tower 1.
Dengan kerja sama ini, AYWS tidak hanya membangun jaringan global, tetapi juga meneguhkan diri sebagai pusat keunggulan pendidikan masa depan yang membuka pintu seluas-luasnya bagi pertukaran pengetahuan, budaya, dan nilai-nilai kemanusiaan universal. (Chaidir)