Parents Metting SMP IA 38 Wonosari Hadirkan Pakar Pendidikan Nasional: Membaca Implementasi Pendidikan Era New Normal
SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari menggelar parents meeting tahun ajaran 2021/2022 dengan tema “New Normal Pendidikan: Tantangan dan Peluang Menghadapi Pandemi” pada Sabtu (21/08) diikuti oleh seluruh wali murid kelas 7, 8, dan 9, guru-kariawan, serta tamu undangan hadir secara virtual.
Kepala Sekolah SMP IA 38 Wonosari, Fathul Mujib, mengatakan bahwa acara parents meeting ini adalah ajang bagi seluruh keluarga besar SMP IA 38 Wonosari untuk bersilaturahmi khususnya dengan wali murid, sekaligus momen untuk berdialog dan belajar bersama. “Dengan segala nikmat dan karunia yang ada yang diberikan Allah S.W.T sampai detik ini, marilah acara parents meeting ini kita jadikan sebagai media untuk bersilaturahmi, berdialog dan bertukar ilmu. Lebih-lebih di era pandemi saat ini sangat menguras energi kita untuk memikirkan berbagai hal. Sehingga dengan bersilaturahmi, berdialog dan bertukar ilmu, harapannya solusi-solusi akan muncul” terangnya dalam sambutan pembuka acara.
Darmaningtyas yang merupakan pakar pendidikan nasional, sebagai narasumber utama parents meeting ini memberikan analisis mendalam terhadap gejala pendidikan yang timbul dari adanya Covid-19 yang berimplikasi kepada kebijakan pendidikan saat ini. Darmaningtyas mengatakan bahwa pendidikan era pandemi lebih-lebih new normal saat ini tidak hanya menuntut peran sekolah sebagai pusat pendidikan anak, akan tetapi keluarga dan orang tua harus berperan di dalamnya. “Arahan pemerintah pusat untuk belajar dari rumah pada masa pandemi telah mengubah jalannya proses pendidikan. Sektor pendidikan melakukan transformasi digital besar-besaran. Anak lebih banyak melakukan pembelajaran dari rumah, maka dari itu pendidikan anak akan dominan kembali ke dalam pendidikan keluarga.” jelas Ki Darmaningtyas.
Lebih jauh dalam paparannya, Darmaningtyas menekankan kepada wali murid, guru, dan peserta yang bergabung, bahwa ancaman terhambatnya transfer pendidikan karakter antara guru dan peserta didik berpotensi terjadi karena kurangnya kreatifitas guru menyampaikan materi dan lemahnya peran orang tua dalam mengawal proses belajar anak. “Guru harus mempunyai ide metode pembelajaran jarak jauh yang baru dan kreatif. Sedangkan orang tua harus berperan dalam pendidikan karakter anak dari rumah”. tegasnya.
Di akhir paparannya, Darmaningtyas menjelaskan pentingnya metode pendidikan karakter dengan dengan sistem momong, among, dan ngemong. “Momong” dalam bahasa Jawa berarti “merawat”, sedangkan “among” yang bermakna “memberi contoh”, dan yang terakhir “ngemong” adalah proses untuk “mengamati”. “Formulasi ketiga metode tersebut sebagai upaya untuk mewujudkan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak yang harus didapatkan dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar.” pungkasnya.
Intaglia Harsanti selaku narasumber kedua juga menekannya bahwa pentingnya kemudian membangun mental pembelajar bagi peserta didik di era pendemi saat ini. Agar, kecerdasan dan potensi yang ada pada diri anak tetap terasah secara optimal. “Mental pembelajar ini akan terbentuk dijika ada peran guru dan orang tua dalam memotivasi semangat belajar mereka.” imbuh perempuan yang berprofesi sebagai dosen psikologi Universitas Gunadarma ini.
Mengatur keseimbangan antara murid, orang tua, dan guru dalam mengatur waktu belajar juga menjadi solusi penting dalam menjaga semangat pembelajar anak. Intaglia Harsanti mengatakan, mengatur porsi waktu belajar bertujuan agar anak tidak jenuh dan over knowledge dalam menerima materi belajar. “Jangan salah, over knowledge dapat berimplikasi pada over capacity ilmu yang justru menimbulkan kepenatan anak dalam belajar.” tegasnya
Para peserta mengikuti kegiatan yang berlangsung selama tiga jam tersebut dengan antusias. Berbagai macam pertanyaan pada sesi tanya jawab diajukan oleh wali murid maupun guru tentang seputar pendidikan karakter dan kendala yang sering terjadi saat pembelajaran daring.
Usai acara dialog dengan pakar tersebut, acara parents meeting dilanjukan dengan paparan kurikulum SMP IA 38 Wonosari tahun ajaran 2021/2022 yang disampaikan oleh koordinator bidang kurikulum, serta paparan keuangan dari Wakil Kepala Bidang Keuangan BPPH Al Azhar Yogyakarta. Secara hikmat, acara parents meeting tersebut lantas ditutup dengan pembacaan doa.