SLEMAN – Suasana haru dan bangga menyelimuti SD Al Azhar 31 Yogyakarta. Pada ajang bergengsi Pencak Silat Piala Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang tingkat nasional yang berlangsung di GOR Pakubumi, Magelang, pada 2 Mei 2025, sekolah ini berhasil mengukir prestasi gemilang. Sebanyak 12 murid dengan semangat juang tinggi mewakili sekolah dalam ajang yang sekaligus menjadi bentuk pelestarian budaya asli Indonesia: pencak silat.
Bukan sekadar ikut serta, mereka membawa pulang prestasi membanggakan. Dua medali perak dan sepuluh medali perunggu menjadi bukti nyata dari latihan keras dan dedikasi tinggi. Nama Merakayna Pratistaning Awanisky Hardiarto dari kelas 3 Khaldun bersinar terang dengan meraih medali perak, mengharumkan nama sekolah dan menjadi panutan bagi rekan-rekannya.
Sementara itu, sepuluh medali perunggu juga diraih oleh para pendekar cilik lainnya:
- Zevano Al Faruq Kusminarto (1 Khaldun)
- Pena Yasturunisa (2 Fadlan)
- Maheka Rajendra Da Gama (2 Rusyd)
- Almeera Kautsar Anindita (3)
- Satriya Baskara Adi Sumarsono (3 Rusyd)
- Roid Hazman Prandara (4 Rusyd)
- Loureka Sakhi Binawa (4 Khaldun)
- Faeyzha Aindrea Wibawa (4 Khaldun)
- Airlangga Alfatih Haidar (4 Fadlan)
- Izaz Syakib (4 Khaldun)
- Keanu Manggala Nayottama (4 Sina)
Dengan senyum bangga, para guru dan orang tua menyambut keberhasilan ini sebagai hasil dari proses panjang yang penuh ketekunan. Tidak hanya mengasah fisik, pencak silat juga melatih kedisiplinan, rasa hormat, dan tanggung jawab—nilai-nilai yang sejalan dengan karakter pendidikan di SD Al Azhar 31 Yogyakarta.
Prestasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang mereka dalam menapaki dunia olahraga dan pelestarian budaya. Harapannya, semangat juang dan cinta terhadap pencak silat ini dapat terus menyala, membawa mereka meraih lebih banyak kemenangan, sekaligus menjaga warisan luhur bangsa. (M Johari)
