BANTUL – Suasana Selasa pagi, 11 Februari 2025, begitu cerah dan penuh semangat. Murid kelas 1 SD Islam Al Azhar 38 Bantul berkumpul di halaman sekolah, siap memulai perjalanan asik mereka menuju Monggo Chocolate Museum. Dengan seragam rapi dan tas kecil berisi bekal, mereka tak sabar menaiki bus yang akan membawa mereka ke destinasi impian—tempat di mana cokelat, makanan favorit mereka, dibuat.
Di sepanjang perjalanan, anak-anak berbincang riang, sesekali menyanyikan lagu-lagu ceria bersama guru pendamping. Bagi sebagian dari mereka, ini adalah pengalaman pertama naik bus bersama teman-teman, menambah keseruan perjalanan.
Setibanya di Monggo Chocolate Museum, mereka disambut oleh pemandu yang ramah. Anak-anak langsung diajak memasuki dunia cokelat yang penuh keajaiban. Di dalam museum, mereka mendengar cerita tentang sejarah cokelat hingga bagaimana cokelat menjadi salah satu camilan favorit di seluruh dunia. Mereka juga diperkenalkan dengan berbagai jenis cokelat serta cara membedakan kualitasnya.
Setelah belajar sejarah, tibalah momen yang paling dinantikan—praktik membuat cokelat! Dengan penuh antusias, mereka mengenakan celemek kecil dan mulai menuangkan adonan cokelat ke dalam cetakan berbentuk lucu. Aroma manis memenuhi ruangan, membuat perut mereka berbunyi tak sabar ingin mencicipi hasil karya sendiri.
Tak hanya tentang cokelat, perjalanan ini juga mengajak mereka mengenal budidaya kelinci. Anak-anak gembira melihat kelinci-kelinci yang lincah melompat ke sana kemari. Mereka belajar bagaimana cara merawat dan memberi makan kelinci dengan lembut.
Bagian terakhir dari kunjungan adalah mengamati proses produksi cokelat di pabrik. Mata mereka berbinar melihat biji kakao yang diolah menjadi cokelat batangan. Mesin-mesin besar bekerja dengan rapi, menunjukkan bahwa cokelat yang sering mereka nikmati ternyata melalui banyak proses sebelum sampai di tangan mereka.
Beberapa dari mereka tak sabar mencicipi cokelat buatan sendiri, sambil berbagi cerita seru dengan teman-teman.
Perjalanan ini bukan sekadar rekreasi, tetapi juga pengalaman belajar yang mengasyikkan. Anak-anak tidak hanya mendapatkan ilmu baru tentang cokelat dan kelinci, tetapi juga belajar bekerja sama, bersabar, dan menghargai proses. Saat bus kembali melaju menuju sekolah, mereka membawa pulang lebih dari sekadar oleh-oleh cokelat—tetapi juga kenangan manis yang tak terlupakan. (Humas)
