BANTUL – SD Islam Al Azhar 38 Bantul meningkatkan kesiapsiagaan warganya dalam menghadapi situasi darurait melalui pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) bagi guru dan karyawan pada Jumat (14/11/2025). Kegiatan yang menjadi bagian dari program Unit Kesehatan Sekolah (UKS) itu dirancang untuk memperkuat pengetahuan serta keterampilan dasar peserta dalam memberikan bantuan awal sebelum layanan medis profesional tiba.
Pelatihan dipandu oleh Paryanti, staf Pelayanan Kesehatan Sosial Masyarakat PMI Kabupaten Bantul. Ia menegaskan bahwa guru dan karyawan merupakan garda terdepan yang berpotensi memberi pertolongan pertama saat insiden terjadi di lingkungan sekolah. “Kami berharap para peserta mampu menjadi perpanjangan tangan tenaga medis dan dapat bertindak cepat, tepat, serta bertanggung jawab,” ujar Paryanti.
Materi yang diberikan mencakup pengantar pertolongan pertama, anatomi dasar manusia, teknik penilaian korban, penanganan perdarahan, cedera jaringan lunak, serta cedera otot rangka. Peserta juga berlatih memeriksa kesadaran, memantau pernapasan, hingga menentukan tindakan awal yang harus dilakukan dalam situasi gawat darurat.
Selain teori, seluruh materi dilengkapi sesi praktik. Guru dan karyawan dilatih menghadapi skenario nyata, mulai dari menangani korban pingsan, merawat luka terbuka, menghentikan perdarahan, hingga melakukan pembidaian sederhana untuk dugaan patah tulang. Instruktur menekankan pentingnya teknik imobilisasi yang benar agar korban tidak mengalami cedera tambahan saat proses evakuasi berlangsung.
Koordinator kegiatan, Rahmawati, mengapresiasi antusias peserta. “Pelatihan ini memberi pengalaman berharga. Peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga langsung mempraktikkan penanganan keadaan darurat secara tim,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, SD Islam Al Azhar 38 Bantul berharap seluruh guru dan karyawan semakin siap menghadapi berbagai kemungkinan kedaruratan dan mampu memberikan pertolongan cepat yang berpotensi menyelamatkan nyawa. (Humas)







