BANTUL – KB-TK Islam Al Azhar 38 Bantul sukses menggelar simulasi gempa bumi yang penuh semangat dan antusiasme. Kegiatan yang diadakan pada Selasa (5/11/2024) merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh warga sekolah dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi yang bisa terjadi kapan saja, terutama mengingat wilayah Yogyakarta dan sekitarnya yang rawan gempa.
Simulasi ini melibatkan semua elemen sekolah, mulai dari para murid, guru, karyawan, hingga Kepala Sekolah. Para murid yang masih berusia dini diajak untuk mengenali apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa, seperti berlindung di bawah meja dan mengikuti instruksi evakuasi. Para guru dan staf sekolah juga menjalani peran penting dalam memastikan bahwa proses evakuasi berlangsung lancar dan aman. Mereka dilatih untuk bertindak cepat dan tenang dalam membimbing murid-murid menuju tempat aman.
Simulasi dimulai dengan bunyi sirine tanda gempa, yang langsung disambut oleh para murid yang segera berlatih mencari tempat perlindungan. Dengan penuh perhatian, para guru mengarahkan murid-murid ke titik kumpul yang telah ditentukan. Meski hanya latihan, suasana simulasi terasa sangat nyata, membuat seluruh peserta lebih memahami pentingnya sikap sigap dalam situasi darurat.
Kepala Sekolah KB-TK Islam Al Azhar 38 Bantul Latifah Hanum menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran dan keterampilan dasar dalam menghadapi gempa bumi sejak dini, sehingga seluruh warga sekolah dapat merespons dengan tepat dan meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Dengan pelatihan ini, diharapkan para murid dan seluruh elemen sekolah dapat semakin siap dan tidak panik jika sewaktu-waktu terjadi gempa sesungguhnya.
Simulasi gempa bumi ini juga menjadi momen yang menyenangkan sekaligus edukatif bagi para murid. Di sela-sela simulasi, mereka diajak berdiskusi dan bermain sambil mempelajari langkah-langkah keselamatan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, KB-TK Islam Al Azhar 38 Bantul tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga membentuk karakter dan kesiapan menghadapi bencana bagi generasi muda.
“Dengan pelaksanaan simulasi ini, kami berharap para murid memiliki pengetahuan dasar dalam menghadapi situasi darurat dan dapat bertindak dengan tepat,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Bantul turut memberikan pengarahan dan bimbingan selama simulasi berlangsung. Perwakilan BPBD juga memaparkan beberapa pengetahuan dasar terkait gempa bumi dan prosedur keselamatan yang bisa diterapkan baik di sekolah maupun di rumah.
Simulasi ini berjalan dengan tertib dan lancar, serta memberikan pengalaman berharga bagi seluruh warga sekolah dalam menghadapi potensi bencana alam. (Sunu)