Unjuk Kreativitas, 133 Jurnalis Cilik SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta Luncurkan Buku

SLEMAN – Suasana Auditorium Al Hafidh, Kampus Sleman 1 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), meriah dan penuh semangat pada Rabu pagi (18/6/2025). Tidak hanya karena lantunan lagu dan gerak tarian yang penuh semangat dari berbagai daerah Nusantara yang dibawakan para siswa kelas 5 SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta dalam ajang “Ekspresi Nusantara”, namun juga karena sebuah momen istimewa yang menyentuh yaitu peluncuran buku karya 133 siswa.

Berjudul “Dengarkan Pesannya, Bukan Suaranya”, buku setebal 349 halaman itu tak hanya menjadi bukti pencapaian literasi anak-anak, tetapi juga wujud dari kreativitas, kesadaran dan empati mereka terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Buku ini menjadi penanda bahwa di balik semangat budaya yang ditampilkan di pentas, para siswa juga diajak menyelami makna hidup yang lebih dalam lewat tulisan.

Dedik Dwi Prihatmoko bersama sebagian Jurnalis Cilik. (Chaidir)

“Hari ini istimewa,” ujar Ardian Sinta Budiyono, Kepala SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta, saat acara peluncuran buku tersebut dengan nada bangga. “Selain banyak pentas kesenian, para murid juga mempersembahkan buku hasil karya tulisnya. Sebanyak 133 murid ikut menulis dalam buku tersebut.”

Tak hanya berupa buku cetak, tahun ini masing-masing murid juga menerbitkan buku digital pribadi yang dirancang dan dikreasikan secara mandiri. Mulai dari pemilihan judul, desain sampul, ilustrasi, hingga konten, semua lahir dari proses belajar yang menyatu antara literasi, kreativitas, dan teknologi.

Menurut Dedik Dwi Prihatmoko, koordinator dan salah satu penyunting buku, setiap anak menerbitkan satu buku digital karyanya masing-masing. “Semuanya dibuat oleh mereka sendiri, mulai dari sampul buku dan gambarnya, desain, dan foto-foto atau gambar-gambar mereka yang mengisi,” ujarnya dengan bangga.

Baca Juga  Solidaritas Kemanusiaan Keluarga Besar SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta untuk Galih

Dalam kesempatan tersebut, juga diumumkan lima siswa penulis terbaik, yakni:

  • RR Atiqa Raras Nareswati
  • Deandra Qaleya Puteri
  • Haziq Taqi Az Zayyan M
  • Keenandira Qaireen Hayu A
  • Adzkiyaa Ulinnuha

Mereka menerima apresiasi khusus dari sekolah berupa bingkisan dan penghargaan yang disambut tepuk tangan hangat para tamu.

Panggung Budaya, Panggung Nilai

Sementara gemuruh tepuk tangan mengiringi para penampil di panggung seni yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia, dari tari tradisional hingga nyanyian daerah, para orang tua yang hadir tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan bangga. Di balik busana adat yang dikenakan anak-anak, ada kerja keras, latihan, dan pembelajaran nilai-nilai luhur bangsa yang menyatu dalam perayaan Ekspresi Nusantara.

Rangkaian kegiatan ini sekaligus menjadi puncak tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang menjadi bagian dari proses pembelajaran di kelas 5. Dengan tema besar “Kemanusiaan dalam Keberagaman”, para siswa menuangkan pemahaman mereka dalam bentuk tulisan, seni, dan aksi nyata.

“Tahun ini merupakan kegiatan terakhir puncak tema P5. Tapi nantinya sekolah tetap menyelenggarakan pentas seni dan budaya,” kata Ardian.

Rina Rohmaniyati ST, dari Sie Dakwah dan Pendidikan Jamiyyah SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas pencapaian siswa dan peran kolaboratif para guru serta orang tua.

“Pada kesempatan kali ini juga merupakan hari launching buku karya anak-anak kita di grade 5, dengan judul Dengarkan Pesannya Bukan Suaranya, yakni hasil karya tulisan 133 anak dan wali kelas yang berisi tentang kisah dan nilai-nilai kemanusiaan yang Insya Allah dapat menjadi inspirasi bagi semua nanti yang membacanya,” ucap Rina, disambut riuh tepuk tangan para tamu yang hadir.

Baca Juga  Konser Ke Jogja: Panggung Ceria P5 Murid SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta

Menurutnya, acara ini tak sekadar menjadi ajang selebrasi, tetapi juga momen untuk memperkuat bonding emosional antara siswa, guru, dan orang tua. Ia menyampaikan terima kasih atas peran serta orang tua yang telah mendukung secara penuh, mulai dari menyiapkan kostum hingga mendampingi anak-anak tampil percaya diri di atas panggung.

“Terima kasih ayah bunda, sudah jauh-jauh hari menyiapkan keperluan anak-anak dan mendandani anak-anak untuk tampil cantik dan ganteng pagi ini,” ucapnya penuh haru. (Chaidir)