SLEMAN – Sabtu pagi, 3 Mei 2025, suasana Kampus Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) di Gamping tampak semarak. Ratusan pelajar dari SMP, SMA, MA, dan SMK se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tumpah ruah memenuhi gedung pencakar langit AYWS. Bukan sekadar datang, mereka hadir untuk menemukan jalan masa depan dalam event akbar Edufair AYWS 2025 bertema “Embrace Your Path: Navigating Education And Beyond”.
Sejak pagi, para peserta yang berasal dari berbagai sekolah di DIY dan Jawa Tengah — dari SMK YPKK 1 Sleman hingga SMA IKIP Veteran III Tambakromo — tampak antusias menyimak sesi demi sesi. Momen ini bukan hanya tentang melihat brosur kampus atau mendengarkan pidato motivasi. Lebih dari itu, Edufair AYWS menjadi jendela untuk melihat dunia — dunia yang lebih luas, penuh peluang, dan siap dijelajahi.
Para siswa yang hadir dalam Edufair berasal dari SMK YPKK 1 Sleman, SMP IT Raudhatus Salam, SMK YPKK 3 Sleman, SMPN 4 Pakem, SMP IA 26 Yogyakarta, SMKN 1 Tempel, SMP IA 14 Semarang, SMP IA 67 Yogyakarta, SMA IA 34 Yogyakarta, FKPO DIY, SMP Sanins Alquran, SMPN 10 Kota Yogyakarta, MAN 3 Bantul, dan SMP Sunan Averroes.
Selain itu MA Jamilurrahman, SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, SMA IKIP Veteran III Tambakromo, SMP Islam Al Azhar Cairo Yogyakarta, SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari, SMK Kesehatan Sadewa Yogyakarta, FKPO Gunungkidul, FKPO Bantul, SMPN 2 Depok, SMAN 1 Dlingo, SMAN 1 Sleman, SMAN 2 Wates, SMA Masa Depan, SMP Islam Al Azhar 66 Bantul, SMP IT Bina Umat, SMKN 1 Tempel, dan SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari.
Salah satu highlight acara adalah talkshow yang digelar di lantai 10 Tower 1 AYWS. Tiga narasumber inspiratif tampil memukau yaitu Mrs Murayya Thearenga (Country Officer Indonesia The University of Sydney), Apriliana SPd M Tesol (Awardee LPDP Monash University), dan Erik Hadi Saputra SKom Meng (Universitas AMIKOM Yogyakarta).
Mrs Murayya, dengan gaya tutur yang hangat dan informatif, membagikan berbagai tips penting dalam memilih universitas yang tepat. Ia menekankan pentingnya memahami lokasi, iklim, dukungan fasilitas, program studi, hingga lingkungan sosial di sekitar kampus tujuan. Dalam pemaparannya, ia menyebut Sydney — tempat kampusnya berada — sebagai kota yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga penuh dengan peluang profesional.
“The University of Sydney adalah universitas pertama di Australia sejak 1850,” ujar Murayya. “Kami juga menjadi salah satu kampus pertama di dunia yang menerima mahasiswa perempuan dan dikenal sebagai universitas riset intensif terkemuka di dunia.”
Fakta menarik pun disampaikan yakni delapan perdana menteri Australia adalah alumnus kampus ini. Dan kini, kampus tersebut membuka pintunya bagi pelajar-pelajar dari Indonesia, termasuk dari Yogyakarta.
Menginspirasi dan Memotivasi
Apriliana, lulusan LPDP yang tengah menempuh studi di Monash University Australia, memberikan kisah personalnya sebagai gambaran nyata bahwa pelajar Indonesia bisa bersaing di kancah internasional. Terpenting adalah penguasaan Bahasa Inggris bisa mempermudah mencapai Impian kuliah di luar negeri. Sementara Erik Hadi Saputra, dengan semangat membara, memompa motivasi para peserta agar berani bermimpi besar dan menyiapkan langkah-langkah konkret sejak sekarang.
Di luar talkshow, lantai bawah Gedung diadakan pameran Edufair menampilkan stan dari berbagai universitas luar negeri. Para siswa tampak antusias berdialog langsung dengan perwakilan kampus, menggali informasi, dan mengumpulkan brosur yang bisa jadi awal perjalanan menuju kampus impian mereka.
Visi Global dari Yogyakarta
Ketua Yayasan Asram/BPPH Al Azhar Yogyakarta, Drs. H.A. Hafidh Asrom, MM, menegaskan bahwa AYWS tak hanya berorientasi lokal, melainkan telah menyiapkan jejaring global untuk para siswa.
“Al Azhar Yogyakarta World Schools adalah sekolah internasional yang terus menjalin kerja sama dengan universitas-universitas ternama dunia,” ungkap Hafidh. “Kita sudah kerja sama dengan Northern Illinois University, Michigan State University, juga universitas di Jepang, Taiwan, Australia, dan akan dilanjutkan ke Finlandia.”
Finlandia, lanjut Hafidh, merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia — dan ia telah mengunjunginya dua kali demi membangun jembatan kerja sama.
Sebagai sekolah bertaraf internasional, SMA Islam Al Azhar Yogyakarta telah memiliki kurikulum bahasa asing yang beragam: Prancis, Jepang, Jerman, Inggris, dan mulai tahun ajaran 2025/2026, Mandarin resmi diajarkan.
Bagi banyak pelajar yang hadir, Edufair ini bukan sekadar kegiatan sekolah. Ia menjadi momen refleksi dan penentuan arah. Mimpi-mimpi yang selama ini samar, mulai mendapat bentuk. Jalan yang sebelumnya terasa kabur, kini mulai terlihat lebih jelas. Seperti ungkapan tema acara, “Embrace Your Path”, Edufair AYWS 2025 bukan hanya ajakan untuk menemukan jalan, tetapi juga pelukan hangat pada setiap pilihan masa depan. Dan di balik itu semua, satu hal yang pasti: dari Yogyakarta, dunia bukan lagi jauh — karena pintunya sudah mulai terbuka lebar. (Chaidir)