SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta melaksanakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Auditorium Kampus Al Azhar Yogyakarta dengan sangat meriah. Gelar karya ini bertemakan “SANUBARI” yaitu Satu Nusantara, Budaya Lestari. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh murid SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, Ketua Jammiyah drh. Wiwik Rukminiati beserta jajaran Pengurus Jammiyah, Pengurus Yayasan Wakabid Akademik Suhartini, M.Pd. Wakabid Keagamaan H. Zufi Fuad Tamzis, S.E. Wakabid Kesekretariatan Drs. H. Bashori Muhammad, M.M., Pengawas BALDIK Sleman Drs. Dwi Agus Muhdiarto, S.H. M.A., serta Pengawas Pembina SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta Mujiyono, S.Pd. M.Hum.
Dalam sambutannya, Bapak Agung Widiyantoro, M.Pd selaku kepala sekolah menyampaikan bahwasannya ini adalah gelar karya kedua setelah gelar karya pertama pemanfaatan barang bekas. Gerlar karya ini menjunjung tinggi kebinekaan global, kebudayaan dan kearifan lokal mengingat murid SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta berasal dari berbagai daerah mulai dari Aceh sampai Papua. Murid-murid mengadopsi cerita-cerita atau budaya dari daerahnya masing-masing kemudian melalui kreativitas dipadu padankan dengan digitalisasi menjadi sebuah karya film pendek. Film pendek ini mulai dari talent, shooting sampai editing dilaksanakan oleh murid-murid yang didampingi oleh bapak ibu guru.
Drs. H. Bashori Muhammad, M.M dalam sambutannya mewakili Yayasan Asram Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada murid-murid atas kreativitas yang bisa ditampilkan. Generasi Z yang bisa disebut sebagai generasi digital, beriringan dengan perkembangan game dan internet sehingga tidak jarang murid merasa suntuk dengan monitor terlepas dari sisi positif dan negatifnya. Namun murid SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta mampu mengambil sisi positif melalui kreativitas berupa perpaduan seni, budaya dan digital. Selain halnya berakhlak mulia murid-murid mampu menunjukkan kreativitasnya dengan sangat baik. Beliau juga berpesan kunci keberhasilan ada tiga hal, yaitu niteni, nirokke, dan nambahi.
Sambutan ditutup oleh Kepala BALDIK Sleman Bapak Drs. Dwi Agus Muhdiarto, S.H., M.A. dengan apresiasi kepada murid-murid yang mampu berkontribusi dalam dunia digital yang dipadukan dengan budaya daerah beliau berpesan kepada guru bahwasannya peran guru sebagai pendamping yang bertugas memberi batasan-batasan akan projek yang sedang dikerjakan oleh murid-murid sekaligus memberikan dukungan agar mampu mengembangkan ke level yang lebih tinggi atas kreativitas yang dibangun. Beliau berpesan agar murid-murid terus belajar hal-hal baru dan terus berkembang.
Kegiatan dilanjutkan dengan menonton bersama hasil karya murid-murid yang sangat bagus. Adapun beberapa judul yang ditampilkan adalah sebagai berikut :
- Shadow Figure
- Bawang Merah & Bawang Putih
- Cinderella
- Tingkatan Mata, Otak, Hati
- Hilal n Mundzir
- Mat Jenin
- Snow White
- Aladdin
- YongTu dan Benih Tanaman Dari Raja
- Gajah Buta
- Wiro Saksono
- Forbidden School
- dll
Tidak sedikit penonton dibuat tersentuh hatinya dengan cerita dan adegan yang sedih dan memilukan, tak jarang pula penonton terbahak-bahak tertawa akan indahnya peran jenaka yang sedang diperankan dalam film pendek tersebut. Riuh gemuruh tepuk tangan mengakhiri kegiatan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas produk kreativitas murid-murid yang sangat luar biasa bagusnya. (ser-Humas SMA IA 9)