Salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar adalah program bilingual. Ada puluhan sekolah Al Azhar yang mengadopsi bilingual dengan dua tipe: bilingual by class dan bilingual by school. Persamaan kedunya adalah bahwa dalam tiga mapel: Math, Science, dan English sama-sama disampaikan dalam bahasa Inggris. Sedangkan perbedaan keduanya ada pada tataran jaangkauan penearpan, dalam lingkup satu kelas khusus atau pada keseluruhan sekolah.
Sehubungan dengan program unggulan itu, SDIA 36 Bandung yang sudah menerapkan bilingual by school pada Jumat (18/8) mengadakan Imitation Study ke SDIA 55 Yogyakarta. Maksud dari kunjungan tersebut adalah untuk mengambil inspirasi dalam segala hal yang berhubungan dengan sekolah internasiona.
Miftakhur Risal, Kepala Sekolah SDIA Yogyakarta menyatakan bahwa sebetulnya apa yang ada di SDIA 55 lebih luas dari kedua jenis program bilingual tersebut. Program SDIA 55 adalah international school sehingga keseluruhan mata pelajaran di semua kelas disampaikan dalam bahasa Inggris. Tidak hanya satu kelas dan tidak hanya 3 mapel.
“Sepanjang pengetahuan saya, baru SDIA 55 yang menerapkan model seperti ini (International School) di antara seluruh sekolah Al Azhar di Indonesia”, ujarnya.
“SDIA 36 Bandung berbagi pengalaman soal program yang berjalan di sana dan mendapat brief dari kita tentang pengelolaan sekolah internastional berbasis Islam. Sambil school tour melihat fasilitas dan kegiatan yang kita punya”, imbuhnya.
Kehadiran tamu spesial tersebut bertepatan dengan perayaan Independence Day sehingga para tamu berkesempatan menyaksikan upacara dan lomba-lomba seru dengan bahasa Inggris sebagai bahasa instruksi.
Dalam sambutannya, Ibu Siti Nurhayati, Kepala Sekolah SDIA 36 Bandung menyampaikan bahwa sekolah yang dia pimpin ingin merevitalisasi program bilingual agar lebih jelas target dan sasarannya ke depan, apalagi SDIA 36 adalah sekolah cabang langsung dari YPI Al Azhar.
“Kami sangat bersyukur mendapat banyak inspirasi dari kunjungan ini. Hari ini kita membawa 15 guru-karyawan, 6 di antaranya adalah guru bahasa Inggris. Kita coba adopsi nanti”, menurut Kepala Sekolah yang memimpin 83 pegawai tersebut. (Humas SD IA 55 Yogyakarta)