YOGYAKARTA – Al Azhar Yogyakarta World Schools terus mengintensifkan pembahasan berbagai persoalan pengajaran dan kapasitas guru untuk mewujudkan sekolah berstandar kelas dunia.
Pembahasan tersebut dilakukan melalui workshop atau lokakarya para guru dan manajemen yang dijawalkan sebanyak 12 seri, dan saat ini baru memenuhi seri kedua.
Menurut Manajer Al Azhar Yogyakarta World Shools, Dwi A Yuliantoro PhD, lokakarya yang diadakan merupakan bagian dari proses peluncuran Al Azhar Yogyakarta World Schools atau sekolah Al Azhar Yogyakarta berkelas dunia yang menggunakan kurikulum Cambridge International.
Dikatakan, lokakarya untuk menyiapkan sekolah kelas dunia tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) Al Azhar Yogyakarta World Schools.
“Kami mengadakan serangkaian lokakarya yang berjumlah 12 seri untuk membangun kompetensi dan kapasitas guru dalam mengajar dengan standar kelas dunia,” ujar Dwi Yuliantoro, Rabu (13/3/2024).
Beberapa topik yang dibahas oleh para guru dan manajemen, lanjut Dwi, seperti pedagogi kritis, pengetahuan konten pedagogi teknologi, pedagogi responsif budaya, pengajaran yang berbeda, serta beberapa topik lainnya.
Lokakarya kedua dilaksanakan pada 9 Maret 2024 di Auditorium Al Azhar yang dihadiri oleh guru-guru SD 55, SMP 67, dan SMA 34. Lokakarya masih akan berlangsung pada waktu selanjutnya
Mengenai tujuan dari lokakarya, kata Dwi adalah untuk membangun pemahaman guru tentang peralihan dari pengajaran yang berpusat pada guru, berpusat pada siswa, menjadi berpusat pada siswa yang lebih menekankan pada pembelajaran, bukan pada kebutuhan siswa.
“Setelah memahami konsep tersebut, guru diharapkan mampu menerapkan pendekatan dan strategi pengajaran yang berpusat pada pembelajar dalam proses belajar mengajar di kelasnya,” kata Dwi. (Chaidir)