Pada umumnya, pembelajaran di sekolah setiap semesternya ditutup dengan evaluasi pembelajaran melalui ujian atau asesmen dan kemudian akan mendapatkan rapor atau laporan dari guru wali kelas kepada orang tua murid, atau istilahnya rapotan.
Selain itu, ada juga sekolah yang memberikan asesmen model presentasi kepada kedua orang tuanya seperti yang dilakukan di SD Islam Al Azhar 55 Internasional ini.
Program ini disebut Student Led Conference (SLC) yang dilaksanakan satu rangkaian dengan agenda rapotan di sekolah.
Asesmen tersebut merupakan hasil dari pemahaman, evaluasi, dan refleksi murid dari pembelajaran yang telah diterima.
Sejak Senin (26/9/2022) hingga Rabu (28/9/2022), sebanyak 260an murid dari kelas 1 hingga kelas 6 SD Islam Al Azhar 55 Internasional ini juga telah mengikuti kegiatan SLC.
Di hadapan kedua orang tuanya, murid diberikan waktu 30 hingga 40 menit untuk mempresentasikan hasil belajarnya di sekolah sebanyak mata pelajaran yang ada.
Mulai dari B. Jawa, B. Indonesia, PPKN, IPA, Seni, Olahraga, Matematika, B.Inggris, IPS, dll. Semuanya dijelaskan menggunakan bahasa Inggris karena sekolah tersebut basicnya adalah sekolah Internasional yang memiliki 2 kurikulum Nasional dan Cambridge.
Presentasi dilakukan bergantian satu persatu di setiap kelasnya dengan didampingi oleh guru kelasnya.
Murid juga menggunakan media berupa gambar, tulisan, plastik serta media lainnya yang dibuatnya sendiri untuk menjelaskan materinya.
Menariknya, rata-rata murid mampu mempresentasikan dengan baik materinya walau dengan menggunakan bahasa Inggris. Dan orangtua pun merasa senang dan puas karena bisa mengetahui secara langsung kemampuan anaknya selama belajar di sekolah.
Risvita Rahayu, S.Pd selaku koordinator kegiatan mengatakan “Tujuan SLC antara lain membentuk karakter murid yang percaya diri, mampu berkomunikasi dengan baik, bertanggung jawab terhadap setiap pembelajaran yang telah diterima, menghargai setiap proses pembelajaran, menyadari dan mau memperbaiki setiap kekurangan maupun kesulitan belajar pribadi, serta berfikir secara kreatif.” Jelasnya.
Setelah presentasi selesai disampaikan, kemudian orang tua akan diberikan rapor secara langsung oleh guru wali kelas yang mendampingi murid presentasi tersebut.
Orang tua juga dapat melakukan komunikasi secara personal (rahasia) maupun biasa dengan guru wali kelas terkait perkembangan si murid. (Dedi Priyatno – Humas Al Azhar Yogyakarta)