SLEMAN – Semangat kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW berpadu indah dengan nuansa Hari Santri dalam sebuah perayaan penuh makna di SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta. Sekolah ini sukses menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Santri Nasional pada Kamis, 23 Oktober 2025, di Auditorium Al Hafidz Al Azhar Yogyakarta. Dengan tema “Merajut Cinta Nabi, Memperkuat Jiwa Santri untuk Indonesia”, acara berlangsung meriah dan sarat nilai, diikuti antusias oleh seluruh siswa dan guru.
Suasana auditorium begitu memukau. Seluruh peserta didik tampil berbeda dari biasanya—para siswa laki-laki mengenakan sarung dan peci, sementara siswi perempuan anggun dengan busana muslimah yang rapi. Nuansa keislaman dan keindonesiaan terasa menyatu dalam harmoni yang indah. Pemandangan ini bukan sekadar simbol seremonial, tetapi bentuk nyata penghormatan sekaligus ajakan untuk meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan modern yang serba cepat.
Rangkaian acara dibuka dengan kirab kebanggaan yang unik. Para siswa berjalan sambil menampilkan berbagai kostum cosplay ala ulama dan santri dalam lomba fashion show. Kreativitas mereka menonjol: ada yang berpenampilan seperti ulama dengan jubah dan sorban, ada pula yang membawa tasbih, menggambarkan sosok santri masa lampau. Kegiatan ini tidak hanya memeriahkan suasana, tetapi juga menjadi sarana edukatif untuk mengenalkan figur-figur teladan Islam kepada generasi muda di era digital.
Setelah suasana riuh kirab mereda, suasana auditorium berubah khidmat. Lantunan indah pembacaan Barzanji menggema, seluruhnya dibawakan oleh para guru SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta. Alunan merdu grup hadroh yang juga terdiri dari guru mengiringi setiap bait pujian kepada Rasulullah SAW. Kehadiran para guru di panggung menunjukkan contoh nyata bagaimana pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga keteladanan. Momen ini memperlihatkan bahwa cinta kepada Nabi harus diwujudkan melalui perilaku dan sikap sehari-hari.
Puncak acara diisi dengan ceramah inspiratif dari Dr. Raeef Abdullah Al Tamimi, akademisi Universitas Gadjah Mada asal Yaman. Dalam tausiyahnya, Dr. Raeef mengingatkan pentingnya meneladani empat sifat utama Nabi Muhammad SAW: shidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas). Di tengah derasnya arus globalisasi, nilai-nilai inilah yang menjadi benteng moral agar generasi muda tetap berkarakter kuat dan berakhlak mulia. Kehadiran Dr. Raeef membawa nuansa historis tersendiri, mengingat Yaman merupakan tanah asal para ulama yang dulu membawa Islam ke Nusantara.
Koordinator Acara sekaligus Koordinator Bidang Keagamaan SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta, Fahmi Azis, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan, tetapi sarana pembentukan karakter. “Kami ingin siswa-siswi tidak hanya mengenal Nabi dan para santri dari sisi sejarah, tetapi mampu menginternalisasi nilai-nilai luhur mereka. Melalui kreativitas fashion show, kekhidmatan barzanji, dan tausiyah inspiratif, kami berharap semangat cinta Nabi tumbuh kuat di hati mereka,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali jati diri generasi muda Al Azhar. Di tengah tantangan era globalisasi, meneladani sifat Nabi Muhammad SAW menjadi kebutuhan yang mendesak—agar siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak dan berjiwa santri yang siap berkontribusi positif bagi bangsa dan agama. (Alvin Haq)







