SLEMAN – Ballroom Ayodhya Hotel Indoluxe Yogyakarta diliputi suasana haru dan bahagia pada Kamis pagi, 29 Mei 2025. Hiasan panggung yang ceria, dan dentingan musik menyambut langkah-langkah kecil para wisudawan cilik dari TK Islam Al Azhar 31 Yogyakarta. Sebanyak 79 anak — dari kelas reguler dan tahfidh — mengenakan pakaian anggun dan indah dengan wajah berbinar. Mereka adalah para bintang hari itu, melangkah pasti menuju jenjang baru dalam kehidupan mereka.
Namun yang membuat pagi itu istimewa bukan sekadar seremoni kelulusan. Terselip momen-momen menyentuh, saat delapan anak dari kelas tahfidh yang telah menuntaskan munaqosah juz 30 naik ke panggung, menatap ayah dan bunda mereka dari kejauhan. Dalam balutan penuh bahagia dan senyuman, mereka mempersembahkan hafalan Alquran yang telah mereka perjuangkan selama masa belajar di taman kanak-kanak.
“Hari ini adalah hari perpisahan. Tapi ingatlah, ini bukanlah akhir dari segalanya. Ini adalah langkah awal menuju masa depan yang cerah,” tutur Kepala Satuan Pendidikan TK Islam Al Azhar 31 Yogyakarta, Tri Damayanti, S.Psi — atau yang akrab disapa Bunda Dama — dalam sambutannya. Ia berbicara penuh cinta, seperti seorang ibu yang melepas anak-anaknya dengan pelukan doa dan harapan.
Suara Bunda Dama merasuk ke relung hati para hadirin. Di balik keramaian, beberapa orang tua tampak menyeka air mata. Bukan karena sedih, melainkan karena bangga dan terharu. Menyaksikan buah hati kecil mereka tumbuh dalam nilai-nilai kebaikan, menyentuh Alquran, bahkan menghafalkannya, adalah anugerah yang tak terganti.
Mahkota Simbol Cinta dan Bakti
Puncak acara terjadi saat para hafidz kecil memakaikan mahkota kepada bunda mereka di atas panggung. Momen ini menghadirkan suasana yang berbeda sesaat di tengah keramaian. Tak ada kata yang lebih lantang dari pelukan seorang anak kepada ibunya. Di panggung itu, anak-anak bersimpuh, sungkeman kepada ayah dan ibu, sambil mencium dengan penuh cinta dan sayang.
Tangis dan senyum menyatu. Ada yang tertunduk haru, ada pula yang tak henti memeluk sang buah hati. Ciuman penuh kasih dari orang tua membalas ketulusan anak-anak yang mempersembahkan hafalan Alquran mereka. Ini bukan sekadar wisuda. Ini perayaan cinta, perjuangan, dan pengabdian.
Keceriaan tak hanya hadir lewat prosesi wisuda. Anak-anak pun tampil percaya diri di panggung, membawakan berbagai penampilan seperti drumband, tarian daerah dengan lagu Manuk Dadali, pidato dalam empat bahasa — Indonesia, Inggris, Arab, dan Jawa — serta pembacaan surat-surat pendek Alquran oleh para hafidz. Keceriaan terpancar dari wajah mereka yang penuh senyum, seolah berkata: “Kami siap untuk melangkah lebih jauh!”
Ketua Jamiyyah TK Islam Al Azhar 31, Bunda Sofianti Fathaya Handayati SPd, mengaku bangga dan bahagia melihat anak-anak tampil dengan begitu percaya diri. Ia mengapresiasi seluruh guru yang telah menjadi jembatan pertumbuhan anak-anak. “Guru bukan sekadar pengajar. Mereka adalah pembentuk karakter dan penanam nilai-nilai kehidupan. Mereka menciptakan lingkungan yang penuh cinta, tempat anak-anak tumbuh dengan damai dan bahagia,” ujarnya penuh keyakinan.
Kolaborasi untuk Generasi Islam Masa Depan
Haflah Akhirussanah tahun ini turut dihadiri oleh para tokoh pendidikan dari lingkungan Al Azhar Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Sleman. Di antaranya adalah Suhartini MPd (Wakabid Akademik BPPH Al Azhar Yogyakarta), Drs H Haryanto MSi, Psikolog (Wakabid Hukum dan SDM BPPH Al Azhar), serta kepala-kepala satuan pendidikan dari unit Al Azhar di Sleman, Bantul, dan Wonosari.
Dalam sambutannya, Bunda Suhartini mengingatkan bahwa pendidikan bukanlah proses instan seperti mesin pencetak. “Ini adalah proses panjang, dan akan berhasil bila ada sinergi antara sekolah dan orang tua. Anak-anak adalah investasi dunia akhirat. Maka, mari terus mendoakan agar mereka tumbuh menjadi generasi sholih dan sholihah yang membawa kejayaan Islam,” katanya.
Ia juga mengumumkan adanya fasilitas baru yang akan dibangun oleh Al Azhar Yogyakarta, yaitu Laboratorium Alam di Asram Edupark dan Laboratorium Enterpreneur yang akan menjadi wahana eksplorasi dan pengembangan potensi anak-anak sesuai jenjang pendidikan mereka. Fasilitas ini akan mulai dimanfaatkan pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Apresiasi dari Dinas Pendidikan
Listiana Rahmawati SSos MPsi, dari Dinas Pendidikan Sleman, turut menyampaikan apresiasinya. Ia menyebut bahwa TK Islam Al Azhar 31 telah membuktikan komitmennya dalam membangun generasi cerdas, beriman, dan berakhlak mulia.
“Wisuda bukan sekadar simbol kelulusan, tetapi tonggak lahirnya generasi yang siap melanjutkan estafet pendidikan dan nilai-nilai keislaman. Saya yakin anak-anak ini akan terus tumbuh menjadi pribadi luar biasa,” ujarnya.
Haflah Akhirussanah diisi dengan pemberian penghargaan kepada anak-anak berprestasi. Anak-anak mendapat apresiasi sebagai bentuk penghormatan atas setiap perjuangan yang mereka lalui. Karena setiap anak adalah istimewa, dengan keunikan dan kisahnya masing-masing.
Seiring akhir acara yang penuh makna dan kesan, suasana hati para orang tua dan guru masih hangat oleh kenangan pagi itu. Hari itu, bukan hanya anak-anak yang lulus. Tapi juga orang tua yang telah mengantar mereka dengan sabar, guru yang mengajarkan mereka dengan cinta, dan sekolah yang menjadi rumah kedua. Dan begitulah haflah ini menjadi catatan emas dalam perjalanan kecil mereka — langkah awal menuju dunia besar, yang akan mereka jejaki dengan semangat, nilai-nilai keimanan, dan cinta tak terbatas. (Chaidir)