Posko ZIS Al Azhar Yogyakarta untuk Proses Pembelajaran Para Siswa Mengenal Tentang Zakat, Infaq, dan Sedekah

SLEMAN – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Yogyakarta membuka Posko ZIS (Zakat, Infaq, dan Sedekah) di seluruh unit sekolah Al Azhar yang ada di Sleman, Bantul, dan Wonosari.

Posko ZIS telah dibuka sejak awal Ramadan lalu dan akan ditutup pada 28 Maret 2024. Adapun hasil pengumpulan ZIS rencananya akan disalurkan pada 9 April 2024.

“Kami akan menyalurkan ke panti asuhan, anak yatim, kaum dhuafa di sekitar lingkungan sekolah dan di wilayah DIY,” kata Kepala LAZ Al Azhar Perwakilan Yogyakarta, Mohlas Madani saat ditemui di Kantor LAZ Al Azhar Yogyakarta, Jumat (15 Maret 2024).

Pembayaran ZIS selain bisa dilakukan melalui Posko ZIS juga dapat dibayarkan melalui transfer uang melalui rekening BSI 200 888 1236 atas nama YPI Al Azhar.

Mohlas menjelaskan, untuk penyaluran zakat fitrah akan dilakukan sebelum Idul Fitri sedangkan lainnya dapat dilakukan setelah Idul Fitri. “Kami juga bekerjasama dengan jammiyah dalam penyaluran ZIS,” ujar Mohlas.

Dalam selebaran yang dikirimkan kepada para orang tua siswa disebutkan tentang ZIS yang dapat dibayarkan yaitu :

1. Zakat Fitrah & Santunan (Wajib disekolah )  

a. Zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk bahan makanan pokok/beras sebanyak 2.7 kg (atau berupa uang Rp 50.000 yang nantinya akan dibelikan beras).

b. Paket santunan minimal satu paket sebesar @ Rp. 50.000

 

2. Anjuran dibayarkan di sekolah

a. Zakat mal sejumlah 2.5% dari harta yang dimiliki.

b. Fidyah beras sebanyak 6 ons dan lauk pauk atau setara dengan makan 1 (satu) hari sebesar Rp. 35.000/hari

c. Sedekah pembangunan Masjid Al Azhar

d. Sedekah Solidaritas Palestina

e. Partisipasi program sahur dan berbuka puasa gratis @ Rp 25.000 atau seikhlasnya

Baca Juga  Fenomena Langka Dunia Pendidikan : 3 Bayi Diindenkan Masuk SD AYWS Tahun 2030

f. Partisipasi program bingkisan santunan untuk yatim dan dhuafa @ Rp.250.000 atau seikhlasnya.

g. Partisipasi program apresiasi guru ngaji, bingkisan Lebaran Muallaf, dan bahagia bersama tunanetra/disabilitas @ Rp 300.000 atau seikhlasnya.

Sementara itu Kepala Bagian Dakwah dan Syiar Bidang Keagamaan BPPH Al Azhar Yogyakarta Muhammad Shodiqin Sag mengatakab, bahwa Posko ZIS bukan sekadar tempat transaksi pembayaran zakat, infaq, atau sedekah. Tapi sekaligus tempat proses pembejalaran bagi para siswa untuk mengenal dan mengetahui tata cara berzakat.

Pada Posko ZIS, para siswa secara langsung diajarkan cara transaksi memberikan atau menyalurkan ZIS kepada petugas Posko. “Posko ZIS ini sekaligus memberikan proses pembelajaran para siswa,” ujar Shodiqin ditemui di Posko ZIS SDIA 31 Yogyakarta, Jumat (15 Maret 2024).

Manfaat Posko ZIS

Keberadaan posko zakat, infaq, dan sedekah di seluruh sekolah Al Azhar di Yogyakarta merupakan langkah yang sangat positif. Beberapa manfaatnya antara lain:

1. Pendidikan Nilai-nilai Islam: Langkah ini memungkinkan siswa untuk lebih mendalami nilai-nilai Islam, termasuk kewajiban memberikan zakat, infaq, dan sedekah kepada yang membutuhkan.

2. Pembelajaran Praktis: Siswa memiliki kesempatan untuk mempraktikkan pengelolaan dana zakat, infaq, dan sedekah secara langsung, sehingga memperdalam pemahaman mereka tentang konsep keberbagian dalam Islam.

3. Kesadaran Sosial: Melalui posko tersebut, siswa diajarkan untuk peduli terhadap sesama dan meningkatkan kesadaran sosial mereka terhadap kondisi masyarakat yang membutuhkan.

4. Pengembangan Keterampilan Manajemen: Siswa akan belajar tentang manajemen keuangan, pengorganisasian acara penggalangan dana, dan cara mengalokasikan dana secara efektif kepada yang membutuhkan.

5. Kolaborasi Komunitas Sekolah: Adanya posko zakat, infaq, dan sedekah di seluruh sekolah Al Azhar dapat memperkuat solidaritas dan kerjasama antar-siswa serta melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam upaya kemanusiaan.

Baca Juga  Lagi dan Lagi, Murid-murid SD-SMP Al Azhar Yogyakarta Bawa Pulang Medali di Kejuaraan Taekwondo

 

Dengan demikian, langkah ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga memperkaya pengalaman dan pembelajaran siswa dalam konteks praktik keagamaan dan kemanusiaan.  (Chaidir)