SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta Galang Cinta untuk Palestina Lewat Dongeng

SLEMAN — Suasana haru dan semangat terpancar di wajah siswa-siswi SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta saat mereka mengikuti kegiatan bertema “Cinta Anak Indonesia untuk Anak Palestina” yang diselenggarakan pada Kamis, 15 Mei 2025, di Student Center (SC) Kampus 1 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Monjali, Sleman.

Acara ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang digagas Forum Pendongeng Nasional dan digelar serentak di 100 titik di seluruh Indonesia. Di Yogyakarta, kegiatan ini menggandeng SD Islam Al Azhar 31 dan SD Islam Al Azhar 32 sebagai mitra pelaksana. Tujuan utamanya adalah menggalang dana dan menumbuhkan empati anak-anak Indonesia terhadap saudara mereka di Palestina.

“Melalui dongeng yang ramah anak, kami ingin mengedukasi sekaligus menginspirasi anak-anak agar memiliki kepedulian terhadap sesama,” tutur Kak Joe, pendongeng dari Forum Pendongeng Nasional Yogyakarta, usai penyerahan dana sumbangan siswa ke LAZ Al Azhar Yogyakarta.

Di Student Center, siswa kelas 1 hingga kelas 3 disuguhi dongeng penuh makna yang disampaikan oleh Kak Nurul dari Rumah Dongeng Mentari, serta Kak Joe dan Kak Ima dari Kampung Dongeng. Cerita-cerita yang dibawakan tak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral tentang empati, perdamaian, dan solidaritas.

Sementara itu, siswa kelas 4 hingga kelas 6 turut serta dalam penggalangan dana melalui donasi yang dikumpulkan oleh wali kelas masing-masing. Tak hanya itu, seluruh siswa juga diajak membuat karya kreatif berupa bendera Indonesia dan Palestina sebagai simbol persahabatan dan dukungan moral dari anak-anak Indonesia.

Dari kegiatan ini, terkumpul donasi sebesar Rp 15.353.500. Dana tersebut secara simbolis diserahkan oleh perwakilan siswa SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta kepada Sujarwo Putra dari LAZ Al Azhar Yogyakarta, yang akan menyalurkan bantuan tersebut untuk anak-anak Palestina.

Baca Juga  SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta Targetkan Berhasil Luluskan Siswa Terbaik

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas dapat ditanamkan sejak dini. Dari ruang-ruang kelas di Yogyakarta, doa dan cinta dari anak-anak Indonesia pun mengalir jauh hingga ke tanah Palestina. (Chaidir)