Sekolah Islam Al Azhar 38 Wonosari gelar Review dan uji publik kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum operasional Sekolah pada Rabu, 14 September 2022. Uji Publik tersebut merupakan tahap yang harus dilalui satuan pendidikan sebelum mengesahkan KTSP karena bertujuan untuk menyempurnakan gagasan yang telah terhimpun. Adanya uji publik diharapkan dapat menjembatani publik dalam memberi saran atau kritik yang bersifat konstruktif terhadap kurikulum yang akan diterapkan di sekolah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Tijan, S.Sos., M.M. selaku Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Bapak Achmad Jamil, M.Pd selaku Pengawas Pembina SMP IA 38 Wonosari, Ibu Suhartini, M.Pd. selaku Wakil Kepala Bidang Akademik Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta, dr. Rino Purwani selaku Ketua Forkom Jamiyyah Sekolah Islam Al Azhar Wonosari, Ibu Nafi’atul Maryanah Usman, S.Kep.Ners selaku Ketua Jamiyyah SMP IA 38 Wonosari, perwakilan wali murid dan wali santri SMP IA 38 Wonosari, Kepala SMP IA 38 Wonosari, Kepala SD IA 59 Wonosari, Kepala TK IA 55 Wonosari, dan seluruh guru karyawan SMP IA 38 Wonosari.
Pada Uji Publik ini wakil kepala Sekolah bidang kurikulum, Lina Fauziyah, S.Pd dan Indah Septia Dewi N, S.Pd. memaparkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di tahun Pelajaran 2022/2023.
Pada kesempatan tersebut semua tamu undangan memberikan saran dan masukkan untuk KTSP yang telah dipaparkan. Dengan berbagai masukan dan saran yang diberikan maka akan dilakukan revisi untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Selain masukan dan saran yang diberikan, salah satu perwakilan wali murid dan santri yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan testimoni yang menggambarkan implementasi kurikulum yang telah berjalan di SMP IA 38 Wonosari dan AAIBS (Al Azhar Islamic Boarding School) Wonosari.
Beliau menyebutkan 3 poin yang teramati dari buah hatinya setelah menjadi santri di AAIBS yaitu, (1) komunikasi anak lebih sopan, baik secara verbal maupun non-verbal, (2) berhasilnya penanaman pembiasaan pada anak, dimana sang anak bergegas untuk melaksanakan sholat fardhu berjamaah saat mendengar adzan berkumandang tanpa sedikitpun diperintah, (3) ketika Ananda pulang ke rumah, yang biasanya bertengkar dengan sang adik, kini menjadi lebih menyayangi bahkan sempat mengajarinya belajar.(Humas Al Azhar Wonosari)